Santri LKSA Riyaadlul Jannah Antusias Mengikuti Gerakan Sholat Subuh Berjamaah Masjid Raya Baiturrahman
Ahad, 04 Mei 2025 - Rombongan santri dari LKSA Riyaadlul Jannah berangkat ke masjid raya Baiturrahman Semarang untuk mengikuti kegiatan gerakan sholat subuh berjamaah. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang di selenggarakan oleh pengurus masjid raya Baiturrahman setiap satu bulan sekali di awal pekan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pengurus masjid raya Baiturrahman dan jamaah sekitar.
Santri dari LKSA Riyaadlul Jannah yang berjumlah sekitar 30-an anak datang lebih awal yakni 20 menit sebelum adzan subuh. sembari menunggu adzan subuh berkumandang mereka melaksanakan sholat tahajud terlebih dahulu di ruang utama sholat.
Adapun sholat subuh kali ini di imami oleh Dr. H. Multazam Ahmad, M.A. dan kemudian setelah sholat subuh ada tausiyah yang disampaikan oleh KH. Agus Syukron, S.AG, dalam ceramahnya beliau terlebih dahulu mengajak para jamaah untuk sama sama mendoakan para jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci. Beliau juga menyampaikan pesan kalau diundang acara walimatul safar sesegera mungkin untuk datang dan bersholawat Jibril serta berdoa semoga juga bisa untuk berangkat haji. Karena sangat besar sekali pahala ibadah tersebut salah satunya yaitu ketika sholat di Masjidil haram satu kali itu sama dengan sholat di masjid Baiturrahman seratus ribu kali.
Kemudian mengenai sholat subuh, meskipun hanya 2 rokaat namun ujiannya dan pahalanya itu luar biasa. Dan semoga anggota tubuh yang digunakan untuk melaksanakan sholat subuh kelak di akhirat dapat memberikan kesaksian karena nanti mulut kita akan terkunci sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an surat Yasin ayat 65
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ٦٥
“Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”.
Kembali ke persoalan haji, ada sebuah cerita ketika Syaikh sibli disowani santri yang akan berangkat haji dan dimintai doa restu, setelah pulang dari ibadah haji santri tersebut berniat memberi oleh oleh kepada Syaikh sibli, tetapi sebelum diterima santri tersebut ditanya terlebih dahulu dengan 3 perkara
Apakah ketika kau memakai 2 kain ihram pangkat dan jabatan sudah kau letakkan ?
Ketika wukuf di Padang Arafah sudahkah hatimu bergetar ?
Ketika melempar jumroh, sudahlah kau berikrar dalam hati akan membuang sifat sifat syaitaniyah ?
Kemudian dijawab oleh santri itu “belum syaikh”, dan santri tersebut disuruh untuk berangkat lagi tahun depan.
Setelah tausiyah kemudian dilanjutkan dengan musofahah dan para jamaah dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.