Semarang, 29 April 2025 – Forum Panti Sosial Asuhan Anak (FPSAA) Kota Semarang menggelar acara Halal Bihalal dengan tema "Mempererat Persaudaraan Tanpa Batas untuk Mewujudkan Anak-anak LKSA yang Berkualitas." Acara ini berlangsung di LKSA Riyaadlul Jannah Baiturrahman dan dihadiri oleh 60 perwakilan pengurus panti asuhan serta Dinas Sosial Kota Semarang.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Bapak Abdul Rohman yang bertindak sebagai MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang menjadi simbol kebersamaan dan semangat nasionalisme.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ibu Trusti Rahayu, Ketua LKSA Riyaadlul Jannah Baiturrahman, Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir dalam acara halal bihalal sebagai ajang mempererat tali silaturrahim. Beliau juga mengulas sejarah berdirinya Panti Asuhan Riyaadlul Jannah, memaparkan berbagai prestasi yang telah dicapai hingga tingkat provinsi, serta memberikan motivasi kepada panti lainnya untuk terus berkembang. Selain itu, beliau berharap pertemuan rutin tiga bulanan dapat terus diadakan guna meningkatkan kemajuan panti serta pengembangan sumber daya manusia agar anak-anak asuh dapat tumbuh menjadi generasi yang sukses di dunia dan akhirat.
Selanjutnya laporan keuangan yang disampaikan oleh Bapak Abdul, diinformasikan bahwa insyaallah mulai tahun 2025 hingga akhir masa kepemimpinan Bapak Basri pada tahun 2026, tidak akan ada lagi pungutan iuran bulanan. Hal ini disebabkan karena kas organisasi masih mencukupi, bahkan dinyatakan cukup untuk mendanai pertemuan berikutnya dengan alokasi dana sebesar satu juta rupiah untuk uang meja.
Kemudian sambutan oleh Bapak H. Muzammil selaku Ketua LKKS Kota Semarang. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh Ketua LKSA atas dedikasi dan kontribusi mereka, khususnya kepada Ibu Trusti sebagai Ketua LKSA Riyaadlul Jannah yang menjadi tuan rumah. Beliau memuji keberhasilan pelaksanaan program sosial serta upaya menggali sumber pendanaan alternatif bagi panti asuhan. Dalam sambutannya, Bapak Muzammil mengulas bahwa sebelum berdirinya LKSA Riyaadlul Jannah, Dinas Sosial Kota Semarang bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Sosial di Bogor pernah meluncurkan program bantuan sosial yang melibatkan lembaga perbankan seperti Bank BRI. Saat itu, Bank BRI menyatakan kesanggupannya untuk memberikan tambahan modal bagi pengelola unit-unit usaha ekonomi produktif di lingkungan yayasan di seluruh Indonesia. Namun, saat ini tidak semua lembaga perbankan bersedia diajak kerja sama.
Bapak Muzammil juga menyampaikan bahwa beliau menggantikan Ketua I LKKS Kota Semarang, Bapak H. Sigit, yang berhalangan tetap. Selama tiga tahun kepemimpinannya, Bapak Muzammil menekankan pentingnya pelayanan rekomendasi untuk Surat Tanda Daftar (STD) di Dinas Sosial Kota Semarang, dengan syarat mengirimkan empat dokumen: STD yang akan diperpanjang (sudah tidak berlaku), surat permohonan, foto SK Kemenkumham, dan foto NPWP. Bagi yang tidak dapat mengambil langsung, telah disediakan pelayanan prima.
Bapak Muzammil menambahkan bahwa pertumbuhan yang lebih besar terjadi pada pelayanan non-panti. Di bawah naungan LKKS, terdapat tiga unit yang mendapatkan surat keputusan dari Wali Kota Semarang: Ketua LKSA, LKS Non-Panti, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU). Saat ini, terdapat 16 panti wreda di Kota Semarang, dengan satu panti sedang dalam proses pendirian.
Selain itu, LKKS Kota Semarang juga memberikan pelayanan rekomendasi kepada seluruh komponen yayasan sosial di kota tersebut. Saat ini, masih dalam tahap koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Semarang, dan direncanakan akan ada Musyawarah Daerah (Musda) LKKS Kota Semarang pada bulan Mei. Undangan akan disebarkan kepada sekitar 80 LKSA di Kota Semarang, meskipun masih banyak LKSA yang belum tergabung dalam organisasi, terutama di daerah Gunung Pati.
Setelah sambutan dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ketua Forum PSAA Kota Semarang, Bapak KH Basri. dalam tausiyahnya menyampaikan pentingnya memahami sejarah dan makna mendalam dari tradisi halal bihalal di Indonesia. Beliau menekankan bahwa berjabat tangan dalam momen ini dapat menjadi sarana untuk saling memaafkan dan memperoleh ampunan dari Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
“Tidaklah dua orang muslim yang bertemu kemudian saling berjabat tangan, kecuali dosa keduanya akan diampuni sebelum berpisah.” (HR. Tirmidzi)
Bapak KH Basri juga menyoroti pentingnya silaturahim dalam memperkuat tali persaudaraan antar pengelola LKSA. Beliau mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi, serta mendorong peningkatan produktivitas agar tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan dari Dinas Sosial.
"Melalui silaturahim, kita dapat mempererat ukhuwah dan saling mendukung dalam mengembangkan LKSA yang mandiri dan berdaya saing," ujar Bapak KH Basri.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Bapak H. Heroe Soekendar, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kota Semarang. Beliau menyoroti dedikasi mereka dalam merawat dan mendidik anak-anak panti yang bukan merupakan keluarga kandung, bahkan berasal dari latar belakang yang beragam.
"Semoga segala kebaikan dan keikhlasan Bapak dan Ibu pengurus LKSA dalam mendidik anak-anak panti mendapatkan balasan yang tak terduga dari Allah SWT," ujar Bapak Heroe dalam sambutannya.
Namun, beliau juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan Dinas Sosial dalam memberikan bantuan seperti yang dilakukan pada masa lalu. Hal ini disebabkan oleh perubahan kebijakan dan keterbatasan anggaran yang ada.
"Kami mohon maaf karena saat ini Dinas Sosial tidak dapat memberikan bantuan seperti sebelumnya. Namun, kami tetap berkomitmen untuk mendukung kegiatan LKSA semampu kami," tambahnya.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak KH. Masrukan. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi ramah tamah yang hangat dan penuh keakraban. Dalam kesempatan tersebut, Bapak KH. Ahmad Marzuki menyampaikan informasi penting terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk siswa tingkat SMA dan SMK. Beliau menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang mendorong agar anak-anak panti asuhan dapat melanjutkan pendidikan di sekolah negeri. Langkah ini diambil untuk mengurangi beban biaya pendidikan yang mungkin menjadi kendala bagi anak-anak panti. Selain itu, Bapak KH. Ahmad Marzuki juga menekankan bahwa dalam mengurus Surat Tanda Daftar (STD) harus menggunakan dokumen - dokumen yang asli.